Kelelahan Bekerja Hadirkan Ancaman Serangan Jantung

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) banyak yang meninggal dunia akibat mengalami kelelahan bekerja usai Pemilu 2019 ini. Salah satu risiko terbesar dari kelelahan bekerja adalah serangan jantung.

Dari sebuah penelitian yang didapat dari jurnal Psychosomatic Medicine menyatakan bahwa kelelahan bekerja sangat berkaitan erat dengan penyakit jantung koroner. Seperti diketahui, jantung koroner merupakan risiko terbesar yang bisa menyebabkan munculnya serangan jantung.

Dalam penelitian tersebut dilakukan ujicoba terhadap 8.838 pekerja baik pria ataupun wanita yang berusia dari 19-67 tahun. Para partisipan itu harus menjalani tes kesehatan lebih dulu dan kemudian dipantau selama 3,4 tahun oleh peneliti dari Tel Aviv University.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 93 karyawan yang terdeteksi memiliki penyakit jantung koroner. Usai melakukan perhitungan terkait merokok, usia, hingga sejarah keluarga, peneliti menilai bahwa karyawan yang mengalami kelelahan dalam bekerja mempunyai risiko terkena serangan jantung 40 persen lebih tinggi.

Dalam penelitian itu skala tertinggi untuk orang yang mengalami kelelahan bekerja adalah 20 poin dengan risiko terkena penyakit jantung koroner mencapai 79 persen. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa bekerja hingga merasa sangat lelah sangat berbahaya untuk nyawa seseorang.

Selain bisa menghadirkan serangan jantung, penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa kelelahan bekerja juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe-2. Risiko diabetes tipe-2 ini meningkat hingga 84 persen bagi karyawan yang kelelahan dalam pekerjaan mereka.

Melihat beberapa efek buruk yang bisa ditingkatkan dari kelelahan bekerja, maka sangat penting adanya aturan yang membatasi jam kerja karyawan. Karena jika tidak, maka risiko penyakit serangan jantung dan diabetes akan menghantui para pekerja.