Negara Afrika Akan Menjalankan Vaksin Malaria Pertama Bagi Anak-Anak

Vaksin malaria pertama akan diterima oleh anak-anak dari benua Afrika. Setidaknya akan ada 360 ribu anak-anak dari tiga negara di Afrika yang akan menjalani vaksin malaria pertama di dunia. Ini adalah bagian dari proyek percontohan yang tengah dijalankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tiga negara yang dimaksud diatas adalah Malawi, Kenya, serta Ghana. WHO bahkan menyebutkan bahwa Malawi telah mulai menjalankan vaksin bagi anak-anak yang masih berusia di bawah dua tahun. Kenya dan Ghana akan menjalani hal yang sama dalam beberapa minggu mendatang. Untuk membantu program ini berjalan dengan baik, maka Kementerian Kesehatan di negara-negara tersebut akan bertugas sebagai penyalur vaksin bagi warga negara mereka.

Terpilihnya negara di benua Afrika sebagai penerima vaksin malaria pertama di dunia tak lepas dari data yang didapatkan oleh WHO. Saat ini tercatat bahwa malaria merenggut satu nyawa anak-anak hanya dalam waktu setiap dua menit. Sebagian besar korban meninggal dunia ini terjadi di Afrika dengan jumlah korban lebih dari 250 ribu anak-anak meninggal setiap tahunnya.

Vaksin malaria yang tengan dicanangkan ini berhubungan dengan perlindungan dari serangan penyakit malaria. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa vaksin mampu mencegah 4 dari 10 kasus malaria pada anak-anak.

Vaksin ini muncul setelah usaha menggunakan kelambu untuk mencegah malaria selama 15 tahun terakhir ini dinilai tidak berjalan dengan baik dan menunjukkan kemajuan.

“Saat ini kita butuh cara baru untuk bisa mengurangi wabah malaria dan vaksin ini menjadi alat yang menjanjikan bagi kami untuk bisa melakukan hal tersebut. Vaksin ini menghadirkan potensi untuk menyelamatkan puluhan ribu nyawa anak-anak di dunia,” ungkap Tedros Adhanom Ghebreyesus yang bertugas sebagai Direktur Jenderal WHO.

Dalam proses vaksin ini akan dijalankan dalam empat dosis. Tiga dosis akan diberikan kepada anak-anak yang berusia lima hingga sembilan bulan. Sementara itu, dosis keempat akan diterima oleh anak-anak yang telah berusia dua tahun.

Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles betina. Sebanyak 435 ribu orang diperkirakan meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit ini. Risiko terbesar dari penyakit ini dimiliki oleh anak-anak yang masih di bawah umur akibat komplikasi dari penyakit yang mengancam nyawa tersebut.