Cara Menjadi Ibu Mertua Yang Baik Bagi Keluarga Anak


Polemik seputar rumah tangga tidak hanya berpusat antara laki-laki dan perempuan. Terkadang memiliki ibu mertua yang baik adalah impian banyak orang. Padahal, stereotip tentang kondisi tidak rukun dengan mertua ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Belajar jadi ibu mertua yang baik

Tentu saja, hubungan antara ibu mertua dan seorang wanita mengalami konflik karena ada persaingan alami. Ketika seorang anak laki-laki menikah, ibu bukan lagi sosok ibu yang paling penting bagi anak.

Selain itu, peran baru ini dapat menimbulkan persaingan dan konflik, bahkan tanpa sepengetahuan salah satu pihak. Bentuknya bervariasi dari kritik hingga intervensi tidak sadar yang terlalu jauh. Untuk menghindari konflik antara ibu mertua dan menantu perempuan, Anda dapat melakukan hal berikut:

Bersikaplah positif

Lakukan sebaliknya, daripada selalu mengkritik. Menawarkan dukungan dan dorongan dalam setiap keputusan. Ini juga berlaku untuk berurusan dengan mertua. Jika Anda ingin mengkritik sesuatu, tahan sebanyak mungkin. Sangat mungkin terjadi kesalahpahaman di antara keduanya.

Jangan memberi nasehat tanpa diminta

Juga, ibu mertua yang baik tidak boleh memberikan nasihat yang tidak diminta. Adalah normal bagi orang tua untuk merasa bahwa mereka memiliki ide yang berbeda untuk menantu perempuan mereka. Namun, yang terbaik adalah tidak membagikannya kecuali diminta.

Tidak ada sarkasme

Apa pun perilaku atau tindakan menantu perempuan Anda yang tidak cocok untuk Anda, sarkasme tidak diperlukan. Biasanya sindiran ini berupa pujian, namun disertai dengan intonasi atau kalimat lanjutan yang justru sebaliknya.

Komunikasi

Petakan bagaimana Anda berkomunikasi dengan anak dan mertua Anda. Apakah itu sehat? Jika tidak terlalu dekat, Anda bisa bertanya langsung pada anak kandung Anda. Komunikasi yang lancar antara ibu mertua dan menantu tidak bisa mencair dalam semalam. Butuh waktu untuk membangun ikatan dan kedekatan satu sama lain.

Terima apa adanya

Apapun sikap menantu, dia adalah sosok yang dipilih anak Anda sebagai pasangan hidupnya. Mertua juga memberikan restu saat mereka mengikat janji suci. Itu artinya adalah tugas mertua Anda untuk menerima mereka apa adanya, termasuk mereka yang tidak mematuhi prinsip Anda.

Hormati keputusan anak dan pasangan

Apapun keputusan anak, hargai. Jangan fokus pada hal-hal negatif yang membuat Anda rentan terhadap rasa sakit. Pahami betul bahwa mertua tidak selalu harus ikut dalam setiap aktivitas anak dan pasangannya. Mereka memiliki hak atas privasi dan keputusan mereka sendiri.

Perlakukan anak Anda seperti Anda ingin diperlakukan dan hubungan akan harmonis. Tidak mudah menjadi ibu mertua yang baik. Risiko gesekan selalu ada. Namun selama dilandasi dengan niat memeluk menantu tanpa menggurui, maka akan terjalin ikatan yang positif.