Ketahuilah Efek Kecemasan Berlebihan Pada Tubuh


Kecemasan merupakan hal yang wajar, tetapi dapat berdampak negatif jika dilakukan secara berlebihan. Tidak hanya memengaruhi perilaku sehari-hari, kecemasan berlebihan juga berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Lantas, apa saja dampak dari kecemasan berlebihan pada tubuh?

Efek Kecemasan Berlebihan pada Tubuh

Kecemasan yang berlebihan dapat mempengaruhi beberapa fungsi tubuh. Beberapa fungsi tubuh yang dapat terganggu mulai dari sistem saraf, peredaran darah, pencernaan, pernapasan, dan kekebalan tubuh. Berikut beberapa efek kecemasan berlebihan pada tubuh Anda:

Mengganggu sistem saraf

Kecemasan yang berlebihan menyebabkan otak secara teratur melepaskan hormon stres. Kondisi ini dapat meningkatkan frekuensi gejala mulai dari pusing, ringan, hingga depresi.

Saat Anda merasa cemas, otak membanjiri sistem saraf dengan hormon dan bahan kimia seperti kortisol dan adrenalin, yang membantunya merespons ancaman. Paparan hormon dan senyawa kimia ini sebenarnya bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda. Misalnya, paparan kortisol yang berkepanjangan dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Mengganggu Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan dapat terpengaruh jika Anda memiliki gangguan kecemasan yang berlebihan. Beberapa masalah pencernaan yang dapat terjadi akibat kecemasan berlebihan antara lain sakit perut, mual, diare, dan kehilangan nafsu makan. Tak hanya itu, risiko irritable bowel syndrome (IBS) juga akan meningkat akibat kecemasan yang berlebihan.

Efek pada Kardiovaskular

Efek kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi seperti peningkatan detak jantung, jantung berdebar, dan nyeri dada. Selain itu, Anda juga berisiko tinggi terkena hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit arteri koroner.

Menurunkan Imunitas

Dampak dari rasa takut yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Akibatnya, risiko terkena infeksi penyakit dan virus akan meningkat.

Mengganggu Pernapasan

Kecemasan yang berlebihan dapat mempengaruhi saluran udara dan menyebabkan gejala seperti cepat atau sesak napas. Bagi orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kecemasan yang berlebihan meningkatkan risiko komplikasi.

Kondisi ini juga dapat memperburuk gejala asma. Jika efek kecemasan berlebihan pada tubuh mulai mengganggu aktivitas Anda, segera periksakan ke dokter. Perawatan dini dapat mencegah kondisi Anda menjadi lebih buruk.